Translate

Selasa, 05 Mei 2009

PERSIAPAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA IKAN

Sebelum memulai memelihara / membudidayakan ikan maka, ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan agar hasil yang diperoleh sesuai yang diharapkan. Beberapa tahap dalam persiapan lahan untuk budidaya ikan meliputi :

Persiapan kolam setiap tahapan budidaya ikan terdiri dari :
pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar, perbaikan kemalir, pengapuran, pemupukan, serta pengairan.

Pengeringan
Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.Pengeringan dilakukan dengan cara membuang seluruh air kolam. Kolam dibiarkan terjemur sinar matahari. Pengeringan dianggap cukup bila tanah dasar sudah retak-retak. Biasanya selama 4 – 7 hari.
Pengeringan bertujuan untuk memberantas hama dan penyakit, memperbaiki struktur tanah dasar dan membuang gas-gas beracun. Selain itu juga untuk mempermudah per-baikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir.

Perbaikan pematang
Perbaikan pematang dilakukan dengan cara menutup seluruh permukaan pematang dengan tanah dasar, agar semua bocoran dalam pematang tertutup. Bila ada bocoran yang lebih besar, sebaiknya pematang dibongkar, lalu ditutup kembali dengan tanah. Bila bocorannya banyak, sebaiknya pematang dilapisi plastik.
Perbaikan pematang bertujuan agar kolam terbebas dari bocoran, sehingga bila diisi air, ketinggian air dan kesuburannya dapat dipertahankan. Kondisi ini sangat baik untuk benih, karena pakan alami selalu tersedia dan benih tidak mudan keluar akibat arus air.

Pengolahan tanah dasar
Pengolahan tanah dasar dilakukan dengan mencangkul seluruh bagian dasar kolam, tapi tidak terlalu dalam. Tujuannya agar tanah dasar kedap air, strukturnya baik dan higenis. Tanah dasar yang kedap dapat menahan air dan tidak porous.
Struktur tanah yang baik dapat memperlancar proses penguraian bahan organic (pupuk), sehingga pakan alami tumbuh dengan baik. Higenis artinya tanah dasar terbebas dari gas-gas beracun, seperti amoniak, belerang dan lain-lain.
Pembalikan tanah ini juga bertujuan untuk mengangkat sisa-sisa kotoran dan lumpur yang mengandung amoniak, H2S dan bahan organik lainnya sehingga dapat terurai oleh bantuan sinar matahari, sehingga diharapkan lahan untuk budidaya benar-benar bersih dan sehat.
Proses pembalikan tanah ini dapat juga menggunakan bajak ataupun traktor bila lahan terlalu luas.
Pembuatan kemalir/caren
Pembuatan kemalir dilakukan dengan cara menarik dua buah tali plastik dari pintu pemasukan ke pintu pengeluaran. Jarak antara tali atau lebar kemalir antara 40 - 50 cm. Tanahnya digali sedalam 5 – 10 cm, lalu dilemparkan ke tanggul /pematang
Pembuatan kemalir bertujuan untuk memudahkan pada saat pemanenan. Di depan lubang pengeluaran dibuat kobakan dengan panjang 1,5 m, lebar 1 m, dan tinggi 20 cm. Setelah kemalir dibuat, tanah dasar diratakan.

Pengapuran
Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau kapur pertanian dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan. Pengapuran dilakukan setelah pembuatan kemalir dengan cara menyiramkan air kapur ke seleuruh bagian tanah dasar dan pematang. Sebelumnya ditebar atau disiram, kapur direndam terlebih dahulu dengan air. Untuk kapur yang sudah kering, pengapuran dapat dilakukan dengan cara menaburkan ke seluruh bagian tanah dasar dan pematang.
Pengapuran bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanah, terutama pH dan alkalinitasnya. Untuk kolam yang pH-nya sudah 7, pengapuran tidak perlu dilakukan. Dosis pengapuran setiap meternya dapat dilihat dalam table berikut (lihat pengapuran yang baik).

Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menebar pupuk ke seluruh tanah dasar kolam. Dengan cara seperti itu pupuk dapat tersebar merata dan pertumbuhan pakan alami akan merata di seluruh bagian kolam.
Pemupukan dalam kolam bertujuan untuk menumbuhkan pakan alami agar kolam menjadi subur. Pakan alami sangat berguna untuk benih ikan agar tumbuh lebih cepat. Setelah kolam dipupuk, kolam diisi air selama 4 – 6 hari.
Caranya dengan menutup pintu pengeluaran air (monik) dengan 3 – 4 buah belahan papan selebar masing-masing 10 cm, kemudian membuka pintu pemasukan air untuk mengalirkan air. Setelah air mencapai ¾ bagi-an, pintu pemasukan ditutup, agar air pupuk tidak ter-buang. (lihat pemupukan yang baik).
Selain cara di atas, pemupukan dapat pula dilakukan setelah kolam diisi air, agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Pupuk yang baik untuk kolam adalah kotoran ayam atau puyuh. Dosis pupuknya 500 – 1000 gram/m2.

Disusun dan diedit dari berbagai sumber oleh:

Zuraida K

Balai Karantina Ikan Kelas I SMB 2 Palembang

Tidak ada komentar: