Translate

Selasa, 05 Mei 2009

HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN BUDIDAYA

I. HAMA

1. Bebeasan (Notonecta)
Gambar :







Berbahaya bagi benih karena sengatannya
Menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

2. Ucrit (Larva cybister)
Gambar :






Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek
Sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.

3. Kodok
Gambar :







Makan telur telur ikan. Sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup

4. Ular
Gambar :





Menyerang benih dan ikan kecil. lakukan penangkapan; pemagaran kolam

5. Lingsang
Gambar :





Memakan ikan pada malam hari. pasang jebakan berumpun.

6. Burung
Gambar :







Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.
Diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

7. Ikan gabus
Gambar :






Memangsa ikan kecil. pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.

8. Belut dan kepiting
Gambar :






lakukan penangkapan


II. PENYAKIT


1. Bintik Putih(White spot)

Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yang ada disekitarnya dan berenang sangat lemah
direndam dalam larutan Methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.

2. Bengkak insang dan badan (Myxosporesis)

Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan.
pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohor 200 gram/m2, biarkan selama 1-2 minggu.

3. Cacing insang, sirip, kulit (Dactylogyrus dan gyrodactylus)

Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan dan menebal pada insang.
(1) direndam dalam larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit dan direndam dalam Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam;
(2) hindari penebaran ikan yang berlebihan.

4. Kutu ikan (argulosis)

Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya.
Bagian kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah atau pendarahan (hemorage).
(1) ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit dan direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit;
(2) dengan pengeringan kolam hingga retak-retak

5. Jamur (Saprolegniasis)

Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang lainnya.
Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas.
direndam dalam
larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur yang terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.

6. Gatal (Trichodiniasis)

Menyerang benih ikan.
Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium
rendam selam 15 menit dalam larutan formalin 150-200 ppm.

7. Bakteri psedomonas flurescens

Penyakit yang sangat ganas.
Gejala: pendarahan dan bobok pada kulit; sirip ekor terkikis
pemberian pakan yang dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.

8. Bakteri aeromonas punctata

Penyakit yang sangat ganas. Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat dan melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan dalam organ hati dan ginjal.
penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya
penyakit dan hama pada budidaya ikan:
1) Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
2) Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3) Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
4) Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu
pintu pemasukan air.
5) Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6) Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan
secara hati-hati dan benar.
7) Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters)
sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
editing by : zuraida-09)

DAFTAR PUSTAKA
http://sutanmuda.wordpress.com/2007/10/22/budidaya-ikan-mas/
dan dari berbagai sumber lain.

Tidak ada komentar: